By Nelly Hassani Rachmi
Sebagai pedoman Foto essay
Indonesia adalah negara yang sangat kaya namun sedang terlelap dalam tidurnya. Kekhasan negara ini sangat kental sekali. Harta yang paling berharga di dunia ini untuk Indonesia adalah kebudayaannya. Kebudayaan adalah perilaku yang sudah sering dilakukan dari zaman dulu hingga sekarang. Kebudayaan di Indonesia sangatlah banyak. Bayangkan saja, Indonesia mempunyai beribu-ribu pulau dan kebudayaan yang jumlahnya tak terhingga.
Namun, di samping itu negara lain memanfaatkan sikon ini. Sebut saja Malaysia, negara tersebut sudah banyak mengklaim kebudayaan Indonesia. Banyak pro dan kontra yang muncul dari beberapa pihak yang sifatnya positif maupun negatif. Contohnya saja, lagu daerah kita yang berjudul “Rasa Sayange” mereka mengakui itu ciptaan mereka. Sementara yang lainnya seperti batik, makanan rendang, reog ponorogo, wayang kulit, dan sebagainya semua itu diakui sebagai ciptaan negara tersebut. Lalu sebenarnya yang salah siapa?
Pertama, yang harus disalahkan adalah peran kita sebagai masyarakat Indonesia yang bertujuan melestarikan, memperkenalkan atau menjaga kebudayaan Indonesia. Kebiasaan orang Indonesia adalah berbicara sembarangan yang belum tentu benarnya. Kita hanya bisa menjelek-jelekkan negara tersebut. Di samping itu, justru letak kesalahan utama berasal dari kita sendiri yang tidak terlalu mempedulikan kebudayaan Indonesia. Ketika kebudayaan tersebut di renggut baru kita bersuara, menggempar sana-sini. Namun, setelah itu kita diam kembali. Seolah-olah kita tidak perlu lagi untuk mempersalahkan konflik ini.
Cukup sederhana namun, akibat dari konflik ini yang didiamkan secara terus-menerus akan tumbuh konflik besar. Mungkin saja suatu saat kalau kebiasaan buruk masyarakat Indonesia yang cuek bebek dan tidak peka pada sikon ini lama-kelamaan kebudayaan yang kita miliki akan punah atau menjadi hak negara lain. Harta ini sangat berguna sekali untuk kedepannya. Dan kebudayaan inilah menjadi identitas kita bahwa ini loh Indonesia. Batik ini ciptaan Indonesia, lagu daerah ini hak Indonesia, dan sebagainya. Kebudayaan ini tercipta dari para leluhur kita, yang senantiasa menciptakan segumpal harta namun, kini menjadi segunung, lalu segunung itu akan menjadi dataran lagi? Untuk mencegah hal itu, kita sebagai masyarakat Indonesia harus mengakui bahwa itu adalah hak kita. Tidak akan ada lagi negara lain mencoba untuk merenggut harta kita.
Bukan hanya masyrakat yang berperan penting dalam membangun kebudayaan yang sempat roboh, tetapi presiden kita Bapak Susilo Bambang Yudhyono dan para pejabat Indonesia juga. Merekalah yang derajatnya tinggi mempunyai tugas utama yakni, menjaga seluruh Indonesia beserta isinya. Kemudian, untuk mengatasi konflik ini merekalah pihak pertama yang harus mengembalikan citra Indonesia sebagai pemegang semua hak yang direnggut.
Kedua, pihak yang harus disalahkan adalah negara yang mengaku itu hak mereka. Malaysia adlah sebuah negara kecil yang terletak di utara pulau Kalimantan. Termasuk salah satu negara tetangga kita. Indonesia dan Malaysia bertempat di satu daratan yang luas. Semenjak konflik ini terjadi ada saja rumor tentang permusuhan Indonesia-Malaysia. Contohnya saja, pada pertandingan sepak bola kemarin dikabarkan bahwa ketika keeper Indonesia sedang serius menjaga gawang, beberapa oknum supporter Malaysia menyalakan laser bewarna tajam dan itu sangat mengganggu konsentrasi si keeper. Dan masih banyak topik tentang perselisihan kedua negara ini.
Seharusnya pihak Malaysia sebelum mengakui hal itu adalah hak mereka yang harus dilakukan yaitu mencari tahu apakah benar kebudayaan ini belum ada pemiliknya atau belum. Tetapi secara logis, kebudayaan kita yang kental ini apalagi, kita sebagai tetangganya mereka pasti tahu bahwa itu adalah hak Indonesia yang dilarang keras untuk diakui. Dan ditambah lagi banyak masyarakat Indonesia yang bertemnpat tinggal di negara tersebut, dan masyarakat Indonesia di sana pasti menunjukkan identitas mereka sebagai bagian dari Indonesia. Yang terdengar di telinga masyarakat Indonesia alasan utama timbulnya konflik ini adalah banyaknya masyarakat Indonesia yang mempertunjukkan atau menganalkan budaya kita di negara tersebut. Dan secara tidak langsung mereka mengakui bahwa itu adalah kebudayaan mereka. Di sisi baik, masyarakat Indonesia di negara tersebut hanya bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia seperti apa.
Jadi, solusi yang paling efektif adalah rasa cinta kita terhadap negara ini harus di tingkatkan. Bukan hanya sekedar cinta tetapi bagaimana kita melestarikan dan memperdulikan negara ini. Nilai kebudayaan yang kita miliki tidak bisa dibeli dengan apa pun bahkan ditukar dengan nyawa pun tidak terbayarkan. Karena kebudayaan inilah mengandung unsur nilai dan nyawa yang berharga. Untuk membangun kebudayaan ini diibaratkan para leluhur kita bergotong royong sambil meneteskan darah bahkan mengorbankan nyawa. Seluruh penghuni negeri ini harus selalu memperkenalkan kebudayaan yang kita miliki dan mempertahankan bagaimana semestinya. Dengan cara apapun yang kita gunakan tetapi mempunyai satu tujuan yaitu mempertahankan hak kita sebagai pemiliknya.
Tadinya sebagai konsep photo esaay, karena saya kira photo disertakan dengan essay ternyata tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar